Zelensky Klaim Erdogan Dukung Penuh Ukraina Gabung NATO
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada timpalannya dari Ukraina Volodymyr Zelensky, bahwa Turki mendukung Ukraina dalam keanggotaan NATO.
Meski begitu, Erdogan juga mendesak Ukraina untuk kembali ke upaya perdamaian dan mengakhiri konflik yang kini telah berkecamuk selama 500 hari sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun lalu.
Advertisement
BACA JUGA: Swedia Siap Gabung NATO
Erdogan mengatakan saat konferensi pers bersama dengan Zelensky di Istanbul dan menambahkan bahwa kedua belah pihak harus kembali ke pembicaraan damai, pada Sabtu (8/7/2023).
“Tidak ada keraguan bahwa Ukraina layak menjadi anggota NATO,” katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Sabtu (8/7/2023).
Zelensky berterima kasih kepada Erdogan atas dukungannya menjelang KTT NATO yang akan dimulai di Vilnius, Lituania, pada Selasa (11/7/2023).
“Saya berterima kasih atas dukungan integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina. Formula perdamaian. Perlindungan negara kami, rakyat kami, dan kepentingan kami,” katanya dalam cuitan terkait pembicaraannya dengan Erdogan.
Pemimpin Ukraina itu telah berupaya melobi secara intensif agar negaranya yang diperangi Rusia, dapat diundang untuk bergabung dengan aliansi militer Barat atau NATO, dengan alasan Ukraina telah menjadi garis pertahanan terakhir Eropa melawan agresi Rusia.
Zelensky mengunjungi Republik Ceko, Slovakia dan Bulgaria berupaya menggalang dukungan untuk tawaran keanggotaan NATO, pada pekan ini.
Dia memenangkan janji dukungan di Praha agar Ukraina bisa segera bergabung dengan NATO setelah perang berakhir, dan dia segera mendapat dukungan untuk keanggotaan setelah kondisi memungkinkan, di Sofia.
BACA JUGA: Kosovo Memanas, NATO Siapkan Pasukan Tambahan redam Konflik
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menegaskan kembali pandangannya bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO.
Meskipun begitu, terkait batas waktu untuk keanggotaan Ukraina di NATO hingga saat ini masih belum jelas.
Amerika Serikat (AS) meredam harapan Ukraina untuk segera bergabung dengan NATO dengan mengatakan bahwa pertemuan puncak tidak akan menghasilkan undangan keanggotaan NATO dalam pekan ini, pada Jumat (7/7/2023).
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan KTT di Vilnius akan menjadi momen penting dalam jalur menuju keanggotaan, tetapi Ukraina memiliki langkah lebih lanjut yang perlu diambil sebelum menjadi anggota NATO.
Negara-negara NATO memperdebatkan waktu dan keadaan Ukraina saat masuk menjadi anggota. Negara-negara anggota seperti Jerman bersikeras menyatakan bahwa syarat-syarat tertentu harus dipenuhi, termasuk militer berada di bawah kendali sipil dan demokratis.
Adapun hingga kini masih belum jelas yang sebenarnya akan ditawarkan Ukraina pada pertemuan puncak di Ibu Kota Lituania itu, dan Zelensky telah mengakui bahwa Kyiv tidak mungkin dapat bergabung dengan NATO saat masih berperang dengan Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Daftar Jalur Trans Jogja: Prambanan, Bandara Adisutjipto, Malioboro hingga Monjali
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Kejagung Kembali Periksa 5 Saksi dalam Kasus Impor Gula di Kemendag
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
- Program Tapera Banyak Ditolak, Muruarar Sirait: Masih Harus Bangun Kepercayaan Publik
- Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Barang Gratifikasi ke KPK
- Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik
- Kasus Korupsi KTP Elektronik, KPK Panggil Mantan Anggota DPR Teguh Juwarno
- Hakim Tolak Permohonan Praperadilan Tom Lembong, Begini Penjelasannya
Advertisement
Advertisement